Rabu, 25 Mei 2016
Selasa, 24 Mei 2016
Tagline Kabupaten Suryanagara
Sebelumnya telah diberikan data-data fiktif mengenai Suryanagara, yakni sebuah kabupaten fiktif di daerah Jawa Timur, dekat dengan Surabaya (yang kemudian dapat saya simpulkan bahwa daerah ini sebenarnya adalah Kota Sidoarjo yang menyamar). Kemudian setelah membaca keseluruhan data, saya mengambil 10 poin penting yang dapat menjadi acuan untuk membuat tagline Kabupaten Suryanagara. 10 poin itu adalah:
- Kabupaten Suryanagara melampaui indikator makro daerah dalam pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, tingkat kemiskinan, dan pengangguran terbuka.
- Kontribusi industri pengolahan untuk perekonomian Kabupaten Suryanagara sebesar 45,85%.
- Pertumbuhan sektoral Kabupaten Suryanagara melampaui pertumbuhan sektoral Propinsi Jawa Timur maupun nasional, kecuali sektor pertambangan dan penggalian.
- Kabupaten Suryanagara berkembang menjadi daerah tujuan investasi skala regional, nasional, bahkan internasional.
- Aktifitas pameran sebagai ajang promosi daerah. Dikenal sebagai kota delta.
- Kebijakan pemerintah menggalakkan pembangunan industri di sektor hilir membuka peluang investasi beragam.
- Sektor unggulan baru berbasis perikanan (konsep strategis Minapolitan).
- Minapolitan, mina = ikan, politan = kota.
- Pengembangan lahan perikanan di wilayah kota.
- Kontribusi perikanan terhadap pendapatan daerah 50,2%.
Dan, kalimat yang ditebalkan adalah yang akan saya tekankan di taglinenya.
"Muara Asa"
Kata "muara" diambil dari arti kata Kota Delta. Delta berarti endapan di muara sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai, atau danau, sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat memasuki laut (Wikipedia).
Sehingga disini kata muara berarti ujung, tujuan, atau tempat berkumpulnya sesuatu.
Kata "asa" sendiri memiliki makna sama dengan harapan, dan diambil dari kata investasi yang berarti akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan (Wikipedia).
Sehingga kata asa pada tagline "Muara Asa" berarti harapan memperoleh keuntungan di masa depan
Makna keseluruhan dari "Suryanagara, Muara Asa" adalah Kabupaten Suryanagara sebagai muara bertemunya harapan-harapan penduduknya untuk memperoleh keuntungan dan kehidupan yang layak.
Minggu, 01 Mei 2016
Copywriting
Kali ini saya belajar copywriting dari sebuah foto. Ada enam foto yang bisa dipilih, dan saya memilih foto orang utan. Mengapa? Karena saat ini, mata kuliah perancangan saya bertema lingkungan, sehingga apapun yang berbau lingkungan yang saya temui akhir-akhir ini akan lebih mendapat perhatian dari saya. Yap, mari kita skip basa-basinya.
Copywriting adalah konten tertulis yang digunakan untuk keperluan iklan atau pemasaran. Penulisan semacam ini seringkali digunakan untuk membujuk seseorang atau sekelompok orang dan juga untuk meningkatkan kesadaran atas suatu brand. (Wikipedia)
Foto di atas adalah foto yang saya pilih. Yang pertamakali ada di benak saya ketika melihat gambar ini adalah perusakan lingkungan hutan akibat pembukaan lahan baru yang dilakukan sewenang-wenang oleh pihak pengembang, dengan cara membakar hutan beserta hewan-hewan penghuninya dan membantai orang utan beserta penghuni hutan lain hingga berkurangnya jumlah populasi mereka dan terancam punah.
Evolusi kami tidak sebodoh kalian.
Disini saya mengambil perspektif dari dua orang utan di foto yang ekspresinya terlihat seperti sedang bersedih kehilangan keluarganya, si anak orang utan memeluk ibunya seakan tidak mau kehilangan keluarganya lagi. Manusia yang selama ini membanggakan kepintarannya, mengaku-ngaku bahwa mereka evolusi dari kera. Namun pada kenyataannya, manusia-manusia ini jauh lebih bodoh bahkan jika dibandingkan dengan kera-kera di topeng monyet jalanan. Sehingga mereka tidak pantas disebut evolusi dari kera, yang mana kera adalah salah satu hewan tercerdas di bumi.
Copywriting adalah konten tertulis yang digunakan untuk keperluan iklan atau pemasaran. Penulisan semacam ini seringkali digunakan untuk membujuk seseorang atau sekelompok orang dan juga untuk meningkatkan kesadaran atas suatu brand. (Wikipedia)
Image source: http://nationalgeographic.org/projects/photo-ark/get-involved
Foto di atas adalah foto yang saya pilih. Yang pertamakali ada di benak saya ketika melihat gambar ini adalah perusakan lingkungan hutan akibat pembukaan lahan baru yang dilakukan sewenang-wenang oleh pihak pengembang, dengan cara membakar hutan beserta hewan-hewan penghuninya dan membantai orang utan beserta penghuni hutan lain hingga berkurangnya jumlah populasi mereka dan terancam punah.
"Our evolution is not as dumb as you"
Evolusi kami tidak sebodoh kalian.
Disini saya mengambil perspektif dari dua orang utan di foto yang ekspresinya terlihat seperti sedang bersedih kehilangan keluarganya, si anak orang utan memeluk ibunya seakan tidak mau kehilangan keluarganya lagi. Manusia yang selama ini membanggakan kepintarannya, mengaku-ngaku bahwa mereka evolusi dari kera. Namun pada kenyataannya, manusia-manusia ini jauh lebih bodoh bahkan jika dibandingkan dengan kera-kera di topeng monyet jalanan. Sehingga mereka tidak pantas disebut evolusi dari kera, yang mana kera adalah salah satu hewan tercerdas di bumi.
Review: Bloomsbury New Cover for Harry Potter Series Children's Edition
Seperti yang sudah-sudah, tulisan di blog saya tidak akan jauh dari hal-hal berbau Harry Potter, My Chemical Romance, dan merajut (kasih), hiyaa...
Tugas penulisan kreatif kali ini adalah membuat review salah satu karya desain. Dan saya memilih untuk mereview re-design cover novel Harry Potter series children’s edition versi UK atau terbitan Bloomsbury.
Sebelumnya, saya akan menjelaskan sedikit tentang Harry Potter.
Harry Potter series adalah tujuh novel berseri karya J.K. Rowling, yang mengambil judul dari karakter utama dalam novel, yaitu Harry Potter sendiri. Novel ini bercerita mengenai kehidupan penyihir cilik, Harry Potter, dan dua orang sahabatnya, Hermione Granger dan Ron Weasley, yang mana mereka adalah murid-murid sekolah sihir bernama Hogwarts. Inti cerita dari Harry Potter Series adalah perjuangan Harry Potter dan teman-temannya melawan penyihir hitam bernama Lord Voldemort.
Bloomsbury pertama kali menerbitkan seri pertamanya, yaitu Harry Potter And The Philosopher’s Stone, pada tahun 1997, dengan cover lukisan ilustrasi bergaya klasik karya ilustrator Thomas Taylor, hingga seri terakhirnya yang terbit pada tahun 2007, gaya ilustrasi yang digunakan masih sama namun cenderung lebih realis.
Pada akhir tahun 2014, Bloomsbury melakukan re-release Harry Potter series dengan design cover baru karya ilustrator Jonny Duddle. Layout dan font terlihat lebih eye-catchy dan pas, mengingat targetnya anak-anak dan genre cerita fantasi. Ilustrasinya cenderung lebih ekspresif dari terbitan sebelumnya, lebih terlihat fantasi karena pemilihan adegan-adegan atau elemen yang digambar dapat mengimplementasikan dunia ajaib.
Seperti pada seri pertama. Terlihat Harry dan teman-temannya bersama seorang yang sangat gendut (setengah raksasa) sedang dalam perjalanan menuju kastil yang mana adalah sekolah sihir mereka. Berbeda dengan versi lama, elemen yang terdapat dalam cover hanya sebuah kereta api, dimana orang-orang yang belum mengenal Harry Potter pasti akan membayangkan bahwa novel ini menceritakan seorang anak yang naik kereta api. Cover versi lama kurang mendeskripsikan hal-hal ajaib dan fantasi.
Desain cover Harry Potter children's edition seri 1-3.
Image source: www.harrypotter.bloomsbury.com
Namun, menginjak novel ke-4 hingga ke-7, saya merasakan sebuah keganjilan dari ilustrasi cover yang baru. Harry-nya tidak menua! Wajah dan tubuh Harry potter yang digambarkan masih sama seperti di novel pertamanya, dimana harusnya di setiap seri umur Harry bertambah 1 tahun (di novel pertama berusia 11 tahun).
Desain cover Harry Potter children's edition seri 1-3.
Image source: www.harrypotter.bloomsbury.com
Overall, desain cover Harry Potter dari Bloomsbury yang baru menurut saya lebih sesuai untuk buku anak-anak bertema fantasi, kecuali novel ke-7, versi lama lebih cocok karena terlihat lebih semangat, ekspresif dan fantasi.
7 adalah rating yang pas yang saya beri untuk desain cover baru Harry Potter terbitan Bloomsbury ini. Karena masih banyak terdapat kekurangan, seperti Harry yang tidak menua, dan ilustrasi seri ke-7 yang bisa dibilang kaku dan kurang fantasi, karena cuma menggambarkan Harry berhadapan dengan Lord Voldemort, malah terlihat seperti ilustrasi novel horor.
---
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter
http://www.telegraph.co.uk/culture/harry-potter/11000405/Harry-Potter-covers-then-and-now.html?frame=2991278
http://www.harrypotter.bloomsbury.com/uk/
Langganan:
Postingan (Atom)