Selasa, 23 Februari 2016

Film Review: Phone Booth (2002)

http://www.imfdb.org/images/thumb/0/02/Phone_Booth_poster.jpg/300px-Phone_Booth_poster.jpg 

Film bergenre thriller yang disutradarai oleh Joel Schumacher ini rilis tahun 2002. Dibintangi oleh Colin Farell, Forest Whitaker, dan Kiefer Sutherland, rating 3/4 saya rasa layak diberi untuk film ini.

CERITA

Berlatar di Kota New York, film dibuka dengan scene yang memperlihatkan kesibukan orang-orang kota New York berkutat dengan telepon genggam mereka. Dalam film diceritakan bahwa telepon umum di kota itu sudah jarang sekali digunakan, sehingga semua telepon umum akan dibongkar karena tidak akan digunakan lagi. Dan hari pembongkaran bilik telepon terakhir pun tiba. Stu adalah pengguna terakhirnya.


Stu setiap hari memakai bilik telepon umum itu untuk menelepon kekasih gelapnya, Pam, sedangkan disaat itu Stu sudah mempunyai seorang istri bernama Kelly. Ia menelepon Pam di bilik tersebut selalu di jam yang sama setiap hari. Di hari terakhir sebelum bilik dibongkar, ketika Stu sedang menelepon Pam, seorang pengantar pizza mendatanginya. Si pengantar pizza berkata bahwa ada seseorang memesankan pizza untuk Stu, namun Stu menolaknya dengan sangat kasar hingga menyinggung hatinya. Pergilah si pengantar pizza.

Tak lama setelah itu, telepon berdering dan diangkat oleh Stu. Teror pun dimulai. Seorang pria misterius berbicara di sisi telepon lain mengaku bahwa ia adalah si pengantar pizza yang kecewa tadi, ia juga mengaku bahwa ia adalah artis yang gagal diterbitkan Stu. Ia mengancam Stu bahwa ia tidak akan bisa meninggalkan bilik itu sebelum berkata jujur mengakui semua perselingkuhan dan kelicikan yang telah diperbuatnya kepada banyak orang. Ia mengancam akan membunuhnya jika Stu berani meninggalkan bilik dan menutup teleponnya.


Di depan bilik telepon terdapat sebuah bisnis prostitusi, dimana para pekerjanya kerap kali menggunakan bilik itu untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. Salah seorang pekerjanya marah kepada Stu karena tidak segera keluar dari bilik, sedangkan dia ingin menggunakannya. Konflik mengalir hingga puncak scene ini adalah si pemilik bisnis melabrak Stu, namun Stu tetap keukeuh bertahan di dalam bilik karena diancam oleh si penelepon. Hingga akhirnya si penelepon memberi sebuah penawaran perlindungan kepada Stu terhadap mucikari. Stu yang sedang di bawah tekanan, akhirnya dengan terpaksa menyetujui penawaran tersebut, si penelepon pun penembak mucikari itu dari jauh. Sayangnya, tindakan ini menyebabkan Stu dicurigai polisi dan orang-orang sebagai tersangka dalam teror ini.


Film ini diakhiri dengan pengakuan Stu atas semua kelicikannya, dan adegan dimana polisi berhasil melacak keberadaan si penelepon, tapi ketika ditemukan ia sudah tidak bernyawa, bunuh diri. Sang istri, Kelly, memaafkan atas perselingkuhannya. Namun, pada endingnya ditunjukkan bahwa penelepon sebenarnya bukanlah si pengantar pizza, tetapi ada seorang pria yang tidak dijelaskan sebelumnya dan tidak terlihat pada scene manapun. Menurut pendapat saya, pria itu memang seorang peneror yang ingin memberi efek jera kepada orang-orang arogan dan licik seperti Stu. Hal itu ditandai dengan ending film yang menunjukkan bahwa si penelepon mengulang kembali penerorannya kepada orang yang berbeda.

 

KARAKTER DAN PENOKOHAN


Stuart Shepard
Diperankan oleh Colin Farrell. Stu adalah seorang jurnalis yang diceritakan memiliki sifat arogan dan licik dalam menjalin relasi dengan orang-orang, terutama yang dianggapnya berpengaruh terhadap kepentingannya. Tokoh utama dalam film ini. Memiliki seorang istri bernama Kelly Shepard, namun menjalin hubungan gelap dengan wanita bernama Pamela MacFadden. Munafik dan pengecut. Tetapi pada akhirnya ia bersedia menuruti semua perintah si peneror karena ingin melindungi Kelly dan Pam.

Si Penelepon Misterius
Diperankan oleh Kiefer Sutherland. Tokoh ini tidak dijelaskan siapa dan apa hubungannya dengan tokoh utama, Stu. Sempat menyamarkan identitas sebagai seorang kurir pizza yang disakiti hatinya oleh Stu, namun ternyata si penelepon ini bukanlah si kurir pizza. Memiliki sifat yang pendendam, namun bertujuan baik yaitu ingin mengungkap sisi buruk korbannya kepada orang-orang yang telah dirugikan si korban tadi.

Captain Ed Ramey
Diperankan oleh Forest Whitaker. Adalah seorang kepala polisi yang menangani kejadian teror langsung dan berusaha berkomunikasi dengan Stu. Awalnya dia mengira Stu lah tersangka yang membunuh si mucikari, tetapi akhirnya ia menyadari tuduhannya itu salah seiring dengan komunikasinya dengan Stu dan orang-orang sekitarnya.

Pamela McFadden
Seorang aktris yang sedang dekat, bahkan menjadi kekasih gelap Stu. Ia tidak mengetahui bahwa selama ini Stu menjadikannya kekasih gelap, karena Stu tidak pernah mengakuinya. Sampai ia tahu sendiri dari pengakuan Stu di depan umum ketika teror terjadi.

Kelly Shepard
Istri Stu. Berwatak sabar karena bersedia mendengar semua kelicikan dan pengkhianatan Stu kepadanya dan masih bersedia mendukung Stu ketika teror terjadi. Sangat pemaaf dan mencintai Stu, karena memaafkan semua pengkhianatan Stu kepadanya. 

Adam
Asisten Stu. Berperawakan kurus, pendek dan agak membungkuk. Berwatak pendiam dan polos, selalu menuruti perkataan dan pembelajaran kehidupan jurnalis lici  oleh Stu.

Leon
Pria mucikari sebuah bisnis prostitusi dekat bilik telepon. Ia ditembak oleh si penelepon karena berusaha menyakiti Stu dengan menghancurkan dinding kaca bilik dan Stu menerima penawaran perlindungan oleh si penelepon.

Pizza Man
Kurir pizza yang ditolak dan dihina oleh Stu. Bertubuh pendek dan gendut. Berwatak mudah tersinggung.

REVIEW


Film ini memiliki alur maju dan sesuai dengan Three Act Structure, yaitu introduksi - konflik - resolusi. Introduksi dimulai dari penjabaran data-data penggunaan telepon di Kota New York hingga terungkapnya maksud peneror menelepon Stu. Plot konflik dimulai dari masuknya para pekerja prostitusi ke dalam cerita, tertembaknya Leon, hingga Stu mengakui semua kelicikan dan pengkhianatannya kepada Kelly dan orang-orang sekitar saat itu. Dan terakhir plot resolusi adalah ketika terlacaknya posisi peneror hingga terungkapnya identitas peneror yang sebenarnya bukanlah si kurir pizza.

Tidak ada plot-plot yang membingungkan karena semuanya berjalan lurus tanpa ada flashback apapun. Plot cerita yang disajikan sederhana dan mudah dimengerti bahkan cenderung mudah ditebak. Ide cerita yang cukup menarik karena menggunakan telepon umum sebagai alat utama peneroran, menyebabkan konflik cerita menjadi beragam karena bilik telepon umum terletak di tengah-tengah keramaian dan melibatkan masyarakat luas di sekitarnya.

Satu-satunya yang mengganggu di film ini hanya terdapatnya frame kecil yang seringkali terletak dipojok layar yang mungkin bermaksud menampilkan kejadian di tempat lain pada waktu yang bersamaan, tetapi hal ini sangat mengganggu dan menyebabkan mata tidak leluasa melihat layar secara keseluruhan. 

Film Phone Booth mengingatkan saya pada sebuah film yang juga melakukan peneroran melalui telepon. Film ini berjudul Cellular (2004), bercerita tentang penculikan dan si penculik juga member  ancaman-ancaman yang membuat si tokoh utama tidak bisa memutuas hubungan teleponnya. Namun bedanya di film ini, alat peneroran menggunakan telepon seluler dan penculik tidak disembunyikan identitasnya

Seperti awal tulisan saya tadi, secara keseluruhan film ini saya beri nilai 3/4, karena dengan alur yang terlalu sederhana membuat jalan cerita mudah ditebak. Suara si penelepon misterius, menurut saya, sudah cukup berat tetapi bernada terlalu kemayu untuk seorang penjahat, kurang menyeramkan, tetapi mungkin itu dimaksudkan agar memberi kesan sikap "santai" si penjahat dalam melancarkan aksinya. Sangat suka dengan scoringnya, tidak berlebihan tetapi mengena sekali dengan adegan-adegan yang sedang berjalan, seperti contohnya pada saat klimaks ketika Stu menyerahkan diri keluar dari bilik untuk ditembak si penelepon, musik latar yang digunakan tidak terlalu keras, berbeda dengan film-film action-thriller pada umumnya sehingga emosi dan efek tegang lebih mengena ke penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar